Tugas uts manajemen investasi
MAKALAH MATA KULIAH MANAJEMEN INVESTASI
“INVESTASI”
Di susun oleh :
Nama : Saspi’ah
Kelas : Manajemen A
Nim : 17010086
SEKOLOAH TINGGI ILMU EKONIMI CENDEKIA
BOJONEGORO
2019
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata pengantar
Daftar Isi............................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
BAB 2 PEMBAHASAN
Definisi dan arti investasi
Fungsi insvestasi
Kriteria investasi
Faaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini berisi uraian mengenai INVESTASI.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Universitas Jember. Aamin.
Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini melainkan Allah SWT, begitu pula dalam pemyususnan makalah ini masih terdapat kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun untuk dijadikan sebagai perbaikan dari isi makalah ini
Bojonegoro, 22 April 2019
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua. Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sektor industri. Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio ‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan iming-iming menarik, Anda harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi. Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut .Jangan sampai terbuai dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang Anda habis sia-sia. Invejstasi pun banyak jenis dan macamnya jadi harus pandai melihat ke sektor mana kita akan menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari pemerintah dan tiap individu . peran individu sangatlah penting dalam berperan aktif karena dapat mencegahnya harga barang yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa aturan tentang peraturan penanaman modal, karena, sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus mengenai penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para investor yang ingin membuka usaha di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses pengurusan izin usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan yang cukup besar.
Rumusan Masalah
apa pengertian Investasi ?
bagaimana cara kerja investasi?
Apa keuntungan dan resiko investasi?
Tujuan
Untuk mengetahui arti dan definisi Investasi
Untuk memahami semua ruang lingkup Investasi
Manfaat
Agar mengetahui pengertian dan tujuan invetasi
Agar mengetahui jenis-jenis investasi
Agar mengetahui bagaimana cara kerja investasi
BAB 2
PEMBAHASAN
Definisi Dan Arti Investasi
Pada hakikatnya tabungan yang terdapat di masyarakat ada yang merupakan simpanan sementara, yaitu sebelum digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, ada jiga merupakan tambahan modal yang sering disebut investasi.
Investasi Di bedakan menjadi dua macam, yakni :
Investasi nyata (Real Investmen)
melibatkan asset berwujud, pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, dsb.
Investasi keuangan (deposito, Commercial paper, dan surat berharga pasar uang)dan pasar modal (saham, obligasi, opsi dsb)
Investasi menurut penggunaannya terdiri dari tiga macam yaitu
Konstruksi
Rehabilitasi
Perluasan
Investasi menurut jenisnya
Investasi otonomi
Investasi terimbas
Investasi public
Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang barang modal yang lama Yang telah haus dan perlu didepresiasikan Dalam prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/perbelanjaan yang berikut :
Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatanproduksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional
yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional. Jumlah dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah didepresiasikan. Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka akan didapat investasi neto. Dalam teori ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik. Dengan pembatasan tersebut maka definisi investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal. Stok barang modal adalah jumlah barang modal dalam suatu perekonomian pada saat tertentu
Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan
tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah pengeluaranpengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan produksi, bangunan/gedung yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixedinvestment). Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed investment adalah pembentukan modal tetap domestic bruto (PMTDB). Supaya lebih akurat, jumlah investasi yang perlu diperhatikan adalah investasi bersih yaitu PMTDB dikurangi penyusutan.
Investasi Persediaan
Perusahaan seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada target penjualan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan. Persediaan barang tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau investasi yang diinginkan karena telah direncanakan. Selain barang jadi, investasi dapat juga dilakukuan dalam bentuk persediaan barang baku dan setengah jadi.
Fungsi Investasi
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ia sejajar dengan sumbu datar, atau bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonomi.
Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :
Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
Tingkat bunga.
Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
Kemajuan teknologi.
Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
Kriteria Investasi
Payback Period.
Payback period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun).
Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio).
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Net Present Value (NPV).
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
Internal Rate of Return (IRR).
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Investasi
Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)
Kondisi Internal Perusahaan. Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol Perusahaan, seperti tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi. Sedangka faktor non-teknis, seperti kepemilikkan hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan denga pusat kekuasaan, dan penguasaan jalur informasi.
Kondisi Eksternal Perusahaan. Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.
Biaya Investasi.
Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Makin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat akan investasi makin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.
Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga, dan Marginal Efficiency of Investement (MEI)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah yang kami susun ini, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa investasi memungkinkan seseorang bisa memenuhi kebutuhan masa depannya dengan menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik dan implementasi secara disiplin pada perusahaannya secara konsisten. Selain itu, dengan investasi seseorang dapat memberikan peluang kesejahteraan hidup bagi keluarganya.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan selaku penulis kepada para pembaca lainnya adalah sebagai mahasiswa seharusnya kita lebih memahami jenis-jenis investasi di negara kita sehingga ketika akan menjalankan investasi dikemudian hari kita tidak akan di tipu oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Kita tidak mudah terpengaruh dengan investasi yang untungnya besar sedangkan tidak ada kejelasan perusahaan. Untuk itu kita harus membaca banyak referensi serta mencari informasi yang up to date yang berkaitan dengan kegiatan investasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://afandi-unmuhgres.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-investasi_22.html
https://www.seputarforex.com/artikel/definisi-dan-pengertian-investasi-119302-31
Aziz Abdul. “Manajemen Investasi Syari’ah”. Bandung: Alfabeta, 2010. Hal 29
Manan H. Abdul. “Hukum Ekonomi Syari’ah(Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama)”. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012. Hal 152-153
Manan H. Abdul. “Hukum Ekonomi Syari’ah (Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama)”. Jakarta: Kencana Prenadamedia Grop, 2012. Hal 155-159
Komentar
Posting Komentar